Jakarta, IDN Times - Untuk mereka yang baru tiba atau pelancong di Jerman, menemui toko-toko tertutup sepenuhnya pada hari Minggu dapat menjadi suatu hal yang membuat bingung. Tak masalah betapa mendesaknya keperluan Anda, hampir seluruh aktifitas berbelanja perlu ditahan sampai hari Senin.
Di sisi lain dari aturan itu, terdapat dasar sejarah, budaya, serta hukum yang signifikan. Mengapa Jerman sangat tegas mengenai pelarangan berbelanja pada hari Minggu? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, baca uraian selengkapnya!
1. Keaslian peraturan penutupan toko pada hari Minggu

Dilansir The Local Germany Prinsip Sonntagsruhe yang berarti "istirahat hari Minggu" sudah menjadi elemen tersendiri dari kehidupan sosial di Jerman dan tertulis pula dalam undang-undang dasar negeri tersebut (Grundgesetz).
Pasal 140 yang belum dimodifikasi sejak tahun 1919 menyatakan bahwa "Minggu dan hari-hari libur resmi yang diterima dalam masyarakat dilindungi secara hukum sebagai waktu istirahat serta pengembangan batiniah."
Meskipun demikian, kebiasaan tidak melakukan pekerjaan di hari Minggu telah ada lama sebelum undang-undang tersebut dikeluarkan. Ide tentang hari ketujuh sebagai waktu istirahat berasal dari kitab suci Perjanjian Lama, dan pada tahun 321, Kaisar Romawi Constantine mengumumkan hari Minggu sebagai cuti resmi di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi.
Sejalan dengan berjalannya waktu, banyak negara-negara di Eropa mulai bertahap mengurangi pembatasan pada aktivitas bisnis di hari Minggu. Namun demikian, Jerman masih menetapkan aturan tersebut dengan sangat kaku sampai saat ini. Kemungkinan adanya perubahan dalam jangka pendek kelihatannya akan sulit dicapai karena larangan itu diberlakukan atas dasar pertimbangan agama serta untuk melindungi hak-hak para pekerja.
2. Ada beberapa pengecualian di bidang-bidang tertentu.

Secara umum, undang-undang di Jerman melarang semua jenis pekerjaan pada hari Minggu dan tanggal merah nasional. Namun demikian, UU tentang Jam Kerja mengatur beberapa pengecualian tertentu.
Beberapa bidang yang diizinkan untuk terus berfungsi termasuk pelayanan darurat dan penjagaan, rumah sakit, tempat perawatan, aktivitas seni dan atletik, serta sektor pariwisata.
Satu pengecualian jelas adalah warung roti, yang boleh dibuka hingga maksimum tiga jam pada hari Minggu. Karena alasan itu, baris antrian seringkali muncul di depan gerai tersebut di pagi hari, sementara banyak orang mencari Brötchen segar.
Penerapan peraturannya sungguh tegas. Ada insiden di mana sebuh warung kue dipersoalkan lantaran menghidangkan pelanggan setelah lewat dari jam operasional yang diperbolehkan di hari Minggu.
Di sisi lain, toko ritel tidak tercantum dalam daftar pengecualian. Hanya ada satu lubang hukum yang dapat mengizinkan mereka beroperasi, yaitu melalui verkaufsoffener Sonntag atau hari belanja khusus yang sangat diatur tersebut.
Tiap wilayah di sebuah negeri memperbolehkan buka lapak selama 4 sampai 8 hari Minggu setahun, asalkan itu terkait dengan suatu acara khusus, misalnya adalah festival lokal, bazar masyarakat, ataupun pesta perdagangan.
Di samping itu, membuka toko pada hari Minggu sebaiknya sungguh-sungguh ditampilkan sebagai pengecualian, serta keputusan yang telah disahkan dapat dicabut oleh pengadilan apabila dipandang bertentangan dengan peraturan.
3. Seberapa ketat penegakan aturannya?

Pedagang yang tidak menghentikan aktivitasnya di hari Minggu bisa terkena denda sebesar 500 euro sampai dengan 2.500 euro. Akan tetapi, pelaksanaan pengenaan sanksi ini cukup bervariasi antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Misalnya di Berlin, banyak sekali Spätis (toko kelontong malam) yang masih buka pada hari Minggu. Meskipun aturan resmi melarang kegiatan ini, pihak berwenang lokal umumnya lebih mengizinkannya daripada wilayah lainnya.
Di negeri bagian Bavaria yang terkenal konservatif dan memiliki latar belakang Katolik yang kuat, peraturan itu dilaksanakan dengan lebih ketat dan konsistensi.