Showing posts with label opera. Show all posts
Showing posts with label opera. Show all posts

5 Fakta Mengagumkan tentang Elang Alap Kelabu: Si Predators yang Memukau

Penghuni langit tidak selalu tampil dengan kesan gagah dan menyeramkan. Ada beberapa jenis burung pemangsa yang justru memiliki penampilan cukup memesona dan tak kalah indahnya dibandingkan spesies burung lain yang populer karena keindahan mereka. Salah satunya adalah elang abu-abu (elang alap kelabu). Accipiter novaehollandiae ).

Burung indah ini mempunyai kombinasi warna plumase yang amat memesona. Pada bagian punggungnya umumnya berwarna biru-keabu-abuan ketika sudah matang, sedangkan pada masa remaja berubah menjadi coklat. Di sisi lain, area perutnya senantiasa bercorak putih. Bahkan, terdapat beberapa spesimen yang sesekali tampak dengan bulu seluruh badan berwarna putih. Ini menjadikan mereka sebagai satu-satunya pemangsa udara yang memiliki penampakan seperti itu. Paruh dari elang abu-albino berwana kuning dengan ujung hitam, serta pasangan tungir berwarna kuning yang diberi lengkapan cakar se Tajam silet bisa merapatkan tubuh mangsanya secara efisien.

Dari segi dimensi, elang abu-abu memiliki ukuran yang cukup besar dibandingkan dengan spesies lain di dalam genusnya. Accipiter Panjang badan mereka berkisar antara 40-55 sentimeter, beratnya mencapai 180-990 gram, dan lebar sayapnya adalah 70-110 centimeter. Ternyata betina dari jenis ini lebih besar daripada jantan. Elang abu-abu juga mempunyai beberapa hal unik lainnya yang bakal kami bahas di sini. Sudah tak sabar ingin mengenal hewan pemangsa ini? Mari scroll ke bawah!

1. Sebaran dan lingkungan hidup spesies tersebut

Elang abu yang disebut elang alap memang berasal dari Australia dan menjadi spesies endemik di sana. Berdasarkan laporan tersebut, Birds in Backyards Burung ini cukup umum terlihat di bagian utara sampai timur dari Negeri Kanguru. Mereka juga dapat ditemui di Pulau Tasmania. Tentang pemetaan sebarannya, tampaknya dipengaruhi oleh warna bulunya. Disebutkan bahwa individu-individu yang tinggal di wilayah utara dan barat laut biasanya mempunyai warna bulu putih murni, sedangkan yang ada di timur memiliki kombinasi antara abu-abu dan putih.

Tempat hidup utama untuk elang abu-abu adalah hutan dengan pohon-pohon besar. Akan tetapi, mereka mampu bertahan dalam sejumlah ekosistem lain seperti hutan terbuka, hutan tropis, bahkan kadang-kadang area perkebunan atau pemukiman orang. Elang ini lebih memilih dataran rendah daripada gunung-gunung, biasanya ditemukan pada ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut.

2. Masakan Favorit serta Cara Berburunya

Elang abu-abu termasuk dalam kategori pemangsanya oportunis dengan ragam pilihan mangsa yang luas. Burung tersebut mengonsumsi beraneka macam mamalia mini, kelelawar, reptil, beberapa spesies burung lainnya, dan juga serangga. Teknik berburunya bervariasi sesuai dengan sasarannya masing-masing.

Menurut laporan dari The Peregrine Fund, cara berburu utama yang digunakan adalah dengan menyamar di antara dedaunan tinggi, kemudian menunggu hingga kesempatan datang. Mereka akan melakukan serangan saat buruan tidak curiga dengan mendekati secara terbang rendah langsung menuju korban tersebut. Teknik ini cukup efisien apabila mangsanya sedang ada di permukaan tanah. Akan tetapi, ketika melawan mangsa lainnya seperti spesies yang dapat terbang, elang abu-abu harus mempercepat laju terbangannya dalam pengejaran. Kuku pada kakinya memiliki fungsi vital yaitu mencengkeram, menjepit serta membunuh siapa pun atau apa saja yang sukses menjadi tangkapan mereka.

3. Burung tersendiri yang penuh teka-teki

Di luar musim kawin, elang Kelabu cenderung memilih tinggal sendirian. Animalia Menurut sumber, burung ini tidak melakukan perpindahan musiman. Sehingga, mereka lebih condong untuk tinggal dalam area tetap dengan range spesifik. Walaupun setiap individunya memiliki range masing-masing, informasi tersebut tidak menjelaskan apakah mereka akan bertarung melawan pengganggu luar yang masuk ke daerah miliknya atau justru tidak.

Oleh karena itu, elang abu-abu ini termasuk jenis yang amat pendiam. Kehadiran mereka sungguh langka dan lebih memilih untuk menghindar apabila mendeteksi adanya ancaman. Menariknya, bila dibandingkan dengan burung lain di genus tersebut, perilaku mereka berbeda secara signifikan. Accipiter Lain, elang alap kelabu cenderung terbang lebih rendah mendekati permukaan daratan dibandingkan melayang di ruang udara atas. Memandangkan habitatnya adalah hutan tebal dengan pepohonan raksasa, kebiasaan terbang rendah tersebut malah menjadikan mereka agak susah ditemui.

4. Sistem reproduksi

Elang alap kelabu ternyata merupakan hewan yang menganut poligami tunggal. Ini menunjukkan bahwa spesies tersebut hanya akan memiliki seekor pasangan selama masa hidupnya. Masa kawin untuk elang-elang ini terjadi dari bulan Juli sampai Desember. Sebelum bertelur dan menjalani prosesi perkawinan, sepasang elang ini bekerja sama dalam membangun sarang menggunakan batang kecil kayu serta dedaunan hijau diatas dahan pohon.

Menurut The Peregrine Fund, seekor betina dari elang abu-abu biasanya bertelur antara 2 sampai 4 butir setiap tahunnya saat berkembang biak. Proses pengincubasan tersebut berlangsung kurang lebih 30 hari di mana kebanyakan ditangani oleh sang betina sedangkan jantannya pergi mencari makan. Sesudah menetas, bayi-bayinya bakal tinggal bersama orang tuanya selama 30-38 hari. Selama periode ini, ibunya yang paling sering merawat serta menyusui si anak, sementara ayah hanya fokus membekali mereka dengan makanan. Walaupun sudah mulai belajar terbang ketika genap satu bulan umurnya, masih dibutuhkan waktu tambahan yaitu enam pekan bagi anakan-elang abu-abu agar benar-benar bisa melakukan pemburuannya sendiri dan hidup tanpa bantuan kedua orangtuanya.

5. Status konservasi

Menurut daftar merah IUCN, elang abu-abu termasuk spesies dengan ancaman rendah (Least Concern). Meski demikian, jumlah populasi dari burung tersebut ternyata sedang berkurang. Diperkirakan terdapat antara 2.500 sampai 10 ribu ekor dewasa yang masih bertahan hidup dan tersebar luas sesuai wilayah distribusinya.

Walaupun termasuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah, pemerintah Australia sesungguhnya telah memulai program proteksi untuk jenis tersebut. SWIFFT Usaha yang dilakukan pemerintah daerah meliputi pemetaan jumlah dan tempat perkawinan elang abu-abu, perlindungan habitat dengan mengendalikan dampak negatif terhadap lingkungan, serta menyampaikan pendidikan kepada publik tentang betapa pentingnya langkah-langkah pelestarian jenis burung tersebut. Penyusutan populasi elang abu-abu disebabkan oleh hilangnya habitat dan pertentangan antara manusia dan hewan.

Beragam fakta Dari elang abu-abu tadi terlihat sangat mengagumkan, bukan? ternyata, tidak selalu burung berwarna cerah mudah dilihat oleh para peneliti. Elang abu-abu telah membuktikan bahwa mereka tetap dapat menjalani kehidupan yang cukup membingungkan bahkan untuk para peneliti sekalipun.