Pengamat Hukum Sebut Willie Salim Bisa Dipidanakan Jika Konten Daging 200 Kg Hilang Terbukti Hoaks

, PALEMBANG - Konten masak rendang 200 kg Willie Salim yang mendadak lenyap dalam waktu 15 menit dan diduga ada unsur settingan dinilai pengamat Hukum Universitas Taman Siswa Ki Dr Azwar Agus SH MHum bisa dibawa ke ranah hukum dan berpotensi pidana.

Sebab membuat konten media sosial juga sudah diatur sesuai UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE) yang menyatakan apabila informasi yang disampaikan tidak benar atau hoaks maka ada sanksi pidananya.

Hanya saja agar hal itu bisa dibawa ke ranah hukum maka harus ada yang melaporkannya yakni orang atau pihak yang merasa dirugikan oleh konten itu.

Jika tidak ada yang melaporkannya maka akan menguap begitu saja sebab dirasa tidak ada pihak yang merasa dirugikan oleh konten hoax itu.

"Sekarang yang jadi pertanyaan siapa yang mau dan sungguh-sungguh melaporkannya (Willie Salim) itu, kalau memang ada masyarakat atau seseorang atau pihak lain yang merasa nama baik Palembang dirugikan dan melapor maka diproses secara hukum," ujar Azwar, Sabtu (22/3/2025).

Disinggung apakah permintaan maaf saja seperti yang diinginkan Walikota Palembang Ratu Dewa saja sudah cukup untuk memulihkan nama Palembang yang viral belakang ini, Azwar menilai bisa saja sebab dengan Willie Salim mengakui dia minta maaf itu membutuhkan bahwa dia salah dan telah menyebarkan hoax.

Itu sudah bisa menjelaskan bahwa bukan wong Palembang yang tidak bisa tertib seperti komentar miring yang selama beberapa hari ini muncul.

Sebab jika Pemkot Palembang sebagai pihak yang dirugikan melaporkan Willie Salim ke ranah hukum juga tidak akan baik bagi promosi wisata Palembang.

"Sebab proses ke ranah hukum ini bakal lama dan panjang sehingga menyita waktu dan perhatian publik soal wisata juga tidak akan baik ke depannya," katanya.

Dia mengatakan sebenarnya Willie Salim seharusnya sudah paham aturan dalam.membuat konten beserta juga konsekuensinya jika membuat konten hoax.

Sebab mereka sudah biasa membuat konten di media sosial, namun selama ini masyarakat tidak ada yang melaporkan dan diam saja meski tahu jika sejumlah konten kreator membuat konten settingan.

"Pemakluman masyarakat inilah atau tidak ada yang benar-benar peduli saat tahu ada konten settingan dan berujung satu pihak dirugikan tapi terjadi pembiaran, membuat konten kreator terus mengulangi hal yang sama dengan anggapan "aman" tidak ada yang menentang meski konten itu tidak baik," ujarnya.

Rektor Universitas Taman Siswa Palembang itu menyarankan agar konten kreator membuat kreasi konten dengan tetap mematuhi UU ITE sebab sudah diatur mana saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan jangan sampai ada pihak lain yang dirugikan secara moril atau materil.

Willie Salim Minta Maaf

Setelah menimbulkan polemik terkait konten masak daging rendang 200 kg di BKB Palembang.

Kini, Tiktoker Willie Salim akhirnya muncul dan minta maaf, Sabtu (22/3/2025).

"Saya minta maaf sebesar-besarnya untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti gara-gara kejadian rendang yang viral ini. Banyak narasi yang tak enak bagi warga Palembang," katanya melalui Instagram @willie27_.

Ia mengatakan ini bukan salah warga Palembang dan mengakui ini kesalahan dirinya karena kurangnya persiapan.

"Mohon maaf karena ini pertama kali saya masak untuk orang sebanyak itu. Dan bayanganku bisa buka bersama dengan ribuan warga kota Palembang, sudah lebih dari cukup," ungkapnya.

Ia menegaskan tidak ada rasa kecewa dengan hilangnya daging rendang tersebut.

Malah ia senang melihat antusias warga, karena pada akhirnya rendang itu dimasak memang untuk dibagikan ke warga.

"Jujur aku hanya kaget melihat antusias warga yang luar biasa," ujarnya.

Willie mengatakan ini adalah pelajaran bagi dirinya.

Ia pula mengklaim tak merekayasa daging rendang yang diserbu warga itu.

"Aku hanya tidak menyangka itu akan terjadi dan itu adalah kebodohanku. Mohon jangan salahkan warga Palembang," kata Willie.

Ia berujar, jika dirinya masak lebih awal dengan persiapan yang lebih matang dan rapi, hal tersebut tidak akan terjadi.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya," tutupnya.

Dalam video itu pula, Willie menyelipkan video warga tengah mengambil rendang di kuali besar tersebut.

Sebelumnya konten rendang hilang di BKB Palembang menjadi viral di media sosial.

Sejumlah tokohpun ikut berkomentar terkait hal ini.

Termausk Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, meminta konten kreator Willie Salim untuk segera memberikan klarifikasi terkait video yang viral di media sosial yang diduga menampilkan kondisi kurang kondusif di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang.

Ratu Dewa berharap klarifikasi ini dapat meredakan spekulasi negatif yang berkembang di masyarakat.

Ratu Dewa menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang tidak melarang kreativitas dan aksi berbagi kebaikan.

Namun, ia menekankan pentingnya dilakukan dengan cara yang baik dan tidak menimbulkan kegaduhan.

"Kami minta yang bersangkutan untuk klarifikasi, tabayun dengan kondisi yang ada dan yang sebenarnya terjadi, jangan sampai ada kesalahpahaman, atau hal-hal yang berdampak negatif," kata Ratu Dewa dikutip dari Sripoku.com.

Ia mengapresiasi niat baik Willie Salim dalam membantu sesama, terutama di bulan Ramadan.

Namun, Ratu Dewa juga menekankan bahwa Pemkot Palembang tidak mentolerir tindakan yang dapat mencoreng citra kota.

"Kami harap ke depan para konten kreator bisa lebih memahami konteks dan dampak dari tayangan yang diunggah, dan kejadian serupa tidak terjadi lagi," ujarnya.

Ratu Dewa juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun citra positif Kota Palembang dengan cara-cara yang benar dan konstruktif.

Related Posts: