
SantiJaya Banyuwangi - (Perlengkapan Rumah Tangga, Harga Terjangkau, Ramah Pengguna) | Pada awal lomba MotoGP Amerika Serikat 2025 yang berlangsung di Circuit of The Americas (COTA) pada tanggal 30 Maret, terjadi ketidaknyamanan akibat perubahan strategi oleh Marc Marquez yang memutuskan untuk berganti sepeda motornya. Hal ini menyebabkan penundaan mulainya perlombaan hingga 15 menit.
Manajer Ducati, Davide Tardozzi menyebut situasi itu tak sesuai harapannya sebab berakibat pada para pembalap mengambil keputusan suboptimal dalam menukar ban kendaraan mereka ketika trek menjadi lembab.
Hanyalah tiga pembalap yang memutuskan untuk menggunkan ban kering yaitu Ai Ogura, Enea Bastianini, dan Brad Binder.
Saat Marquez memulai lomba, delapan pembalap lainnya meniru langkahnya dengan menggunakan taktik serupa, yaitu dengan menukar motornya tepat sebelum race dimulai.
Langkah tersebut berlangsung sesuai dengan rencana Marquez lantaran petugas perlombaan mengibarkan bendera merah akibat kerumunan di area paddock.
"Keadaan itu cukup kompleks, pasalnya tepat lima belas menit sebelum mulai perlombaan, kami masih belum memastikan apakah permukaan trek dalam keadaan lembab atau kering," jelas Tardozzi seperti dikutip dari SantiJaya Banyuwangi - (Peralatan Rumah Tangga Terjangkau dan Ramah Anggar) |diambil dari MotoSan.
Honestnya sama Ai Ogura (Track House Aprilia), kita putuskan ambil resikonya menggunakan ban yang basah lantaran lihat hujannya mulai reda dan jalanan kering dengan cepat.
Harus hati-hati saat memasuki beberapa belokan awal untuk mengecek apakah permukaan jalan beton sudah sepenuhnya lembab dan perlu diperhatikan.
Sementara itu, Raul Fernandez (Trackhouse Aprilia) cenderung memilih ban basah. Ini pun cocok untukku sebab beberapa memiliki ban kering sedangkan yang lainnya memiliki ban basah.
Brivio mengisahkan tentang kejadian Marquez di grid. Semua persiapan telah dilakukan di Trackhouse termasuk pemilihan ban, hingga akhirnya Marquez tiba.
"Kondisinya seperti ini merupakan keputusan yang kitaambil dengan waktu tersisa sekitar 6 hingga 7 menit saat start. Beberapa orang berpendapat bahwa bagian tertentu dari lintasan dalam kondisi basah, namun Anda perlu membuat pilhan," jelas Tardozzi.
Oleh karena itu, kita memilih untuk tetap tenang dan bersiap-siap menanti aba-aba mulai. Kegaduhan pun pecah saat Marquez meninggalkan lintasan. Saat berbicara dengan regunya, ia menyebutkan niatnya untuk mundur setelah tiga menit, namun sebenarnya dirinya telah pergi hanya dua menit kemudian.

Sisa waktu hanya 2 menit dan Marquez meninggalkan grid. Ia menyebutkan ia berangkat dengan asumsi bahwa 10 pembalap lain juga akan ikut serta. Namun kenyataannya, mereka sama sekali tak paham tentang prosedur yang perlu dijalani seperti mengendarai melewati area pit saat start.
Pada kondisi saat ini, mungkin terdapat kira-kira 15 sampai 10 detik lagi hingga lampu hijau menyala. Semua pembalap telah berkumpul di tempat start, yaitu grid. Terdapat 12 pembalap yang berdiri di atas grid, menunggu dengan siaga untuk cahaya hijau tersebut.
Kepala Perlombaan tidak memiliki opsi lain kecuali untuk menerapkan prosedur keselamatan lantaran jumlah pembalap yang berlebihan di zona pit lane, membuat pencahayaan hijau menjadi mustahil dinyalakan.
"Kedua, aturan menetapkan bahwa jika terdapat lebih dari 10 pembalap yang bersiap untuk start di lintasan masuk pit, maka peluncukan akan dimulai," jelas lelaki berkebangsaan Italia tersebut.
Bila terdapat 12 pembalap pada grid, maksimal dapat berada 10. Namun hal tersebut salah, sebab cuma empat saja yang sudah siap. Sisanya masih mengecek kembali motornya, berusaha agar bisa ikut dalam perlombaan.
lap, mengganti ban, dll."
Bagnaia, Marquez, Di Gianantonio, serta Mir sudah bersiap memulai perlombaan dengan waktu tinggal 28 detik.
Terdapat segala kemungkinan agar hal tersebut dapat terwujud. Saya bingung kenapa hal itu tak kunjung menjadi kenyataan.
Kemudian terjadi insiden dengan Maverick yang berada di grid. Dia mendapat sinyal lampu merah ketika waktu tersisa 12 detik sebelum start. Ada 12 pembalap yang bersiap untuk memulai balapan. Saya bingung kenapa mereka menunjukkan lampu merah kepadanya.
Saya rasa saya mengerti tentang hal ini. Setiap orang merasa cemas. Kepala perlombaan serta wasit lomba juga bingung tak karuan. Di samping itu, masih terdapat banyak kekeliruan yang signifikan.
Akan saya sertakan informasinya untuk Anda. Kenapa begitu? Karena mereka memberikan waktu tunggu selama 12 detik dengan lamppu merah sebelum beralih ke lampu hijau. Namun, mereka juga memiliki opsi untuk memperpanjang periode start sehingga semua pembalap harus kembali ke grid dan race baru dapat dimulai tiga menit setelahnya.
Saya pikir ada banyak kekeliruan di sana. Mereka bersyukur tak mendapat hukuman.
Banyak pembalap mengejar Marquez.
Banyak terjadi kekeliruan, dan beberapa pembalap memilih mundur. Karena alasan itu, tim putuskan untuk menerapkan protokol tersebut. Beruntung bagi mereka karena tak mendapat sanksi apa pun.
Brivio menggambarkan seperti apa gerakan awal yang benar.
"Balapan sebaiknya dimulai dengan cara itu. Bagi siapun yang datang, harap hadir. Untuk mereka yang tak kunjung datang, denda akan berlaku. Tak ada yang tahu harus mengucapkan apa," ujar Tardozsi.
Setiap orang menatap radio masing-masing dan berusaha untuk saling mendengarkan. Kita semua mencoba menyelidiki situasi tersebut, namun sepertinya sangat tidak adil.
Menjelang akhir dengan tiga menit lagi, Anda tak bisa keluar dari grid kecuali terjadi masalah teknis.
Menurut Brivio, "Saya rasa kita melewatkan kesempatan. Dengan adanya pembalap baru, Anda tak bisa ambil risiko berlebihan, namun kita sudah memutuskan hal itu. Kita siap."